
Songkhla, Thailand – Pada tanggal 28 Juni 2025, mahasiswa dari STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi dengan tema “Eliminate bullying by celebrating diversity and promoting kindness and inclusion” yang diselenggarakan oleh Kantor Konsulat Republik Indonesia (KRI) Songkhla. Acara ini bertempat di Hotel The Bed Vacation, Songkhla, dan menjadi bagian dari program Pengarusutamaan Gender (PUG) KRI Songkhla.
Songkhla, Thailand – Pada tanggal 28 Juni 2025, mahasiswa dari STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosialisasi dengan tema “Eliminate bullying by celebrating diversity and promoting kindness and inclusion” yang diselenggarakan oleh Kantor Konsulat Republik Indonesia (KRI) Songkhla. Acara ini bertempat di Hotel The Bed Vacation, Songkhla, dan menjadi bagian dari program Pengarusutamaan Gender (PUG) KRI Songkhla.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan bekerja maupun menempuh pendidikan di wilayah Selatan Thailand mengenai fenomena perundungan di tempat kerja dan institusi pendidikan. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan WNI yang sangat antusias mengikuti sesi diskusi dan berbagi pengalaman terkait perundungan yang pernah mereka alami.
Narasumber kegiatan, Ibu Sustriana Saragih, menegaskan bahwa perundungan dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, dan seringkali terjadi karena perbedaan seperti ras, suku, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, identitas gender, maupun kondisi fisik dan mental. “People can be bullied for any number of reasons, including differences in race, sexuality, gender identity, ethnicity, religion, disabilities and abilities, weight, or height,” ujar Bu Sustri.
Dalam sosialisasi ini, Bu Sustri juga membagikan tips penting bagi korban perundungan, seperti mendokumentasikan kejadian sebagai bukti, serta mencari dukungan dari teman, konselor, atau penasihat hukum. Selain itu, beliau menekankan pentingnya peran institusi pendidikan dan perusahaan untuk menyediakan jalur pengaduan resmi yang aman dan berpihak pada korban serta menerapkan kebijakan anti-perundungan secara tegas.
Mahasiswa STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb menyambut baik program ini sebagai bagian dari upaya melindungi WNI dan membangun lingkungan kerja dan belajar yang aman dan inklusif. Mereka berharap sosialisasi ini dapat menjadi inspirasi bagi komunitas untuk saling menghargai perbedaan dan menolak segala bentuk intimidasi.
Bagi WNI di Selatan Thailand yang mengalami perundungan di tempat kerja atau pendidikan, KRI Songkhla membuka layanan hotline di nomor +66 818 978 350 sebagai tempat untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan.
sumber data : Songkhla