Sinergi untuk Kota Kreatif: Dosen STITM Tanjung Redeb, Ahmad Syaddad Berperan Aktif dalam Pengembangan Ekraf Berau

Ahmad Syaddad menyampaikan bahwa penguatan promosi digital dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mempercepat perkembangan ekosistem ekonomi kreatif di Berau. “Kita harus memastikan pelaku Ekraf mendapatkan dukungan dalam hal branding, digital marketing, hingga akses pembiayaan,” ujarnya.

Tanjung Redeb, 28 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten Berau terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif. Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau, digelar Rapat Koordinasi Komite Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Workshop Ekraf bertema “Menuju Kota Kreatif”, yang berlangsung di Hotel Grand Parama, Tanjung Redeb, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan ini menjadi wadah sinergi lintas sektor, diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari unsur pemerintah daerah, BUMN, BUMD, pelaku usaha swasta, komunitas kreatif, hingga akademisi dan tokoh masyarakat. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ahmad Syaddad, M.Pd, perwakilan dari STIT Muhammadiyah Tanjung Redeb yang juga bertugas sebagai Koordinator Promosi Pemasaran Digital Komite Ekraf Kabupaten Berau.



Fokus pada Peningkatan SDM dan Sinergi Program

Disbudpar menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Berau untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus menyelaraskan program serta rencana aksi pengembangan Ekraf di tingkat daerah.

“Ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Berau. Dengan kekayaan budaya, potensi pariwisata, dan kreativitas masyarakat, kita memiliki modal kuat untuk menjadi kota kreatif yang berdaya saing,” ungkap salah satu narasumber dalam forum diskusi tersebut.


Bahas Strategi Digital dan Rencana Aksi Daerah

Rapat koordinasi ini juga membahas strategi promosi dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital. Salah satu fokus utamanya adalah pemanfaatan platform daring untuk pendataan, promosi, dan pemasaran produk ekonomi kreatif lokal.

Melalui sesi diskusi kelompok, para peserta turut mengevaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Ekraf 2026, sekaligus menyusun langkah konkret agar program yang direncanakan dapat dijalankan secara terukur dan berkelanjutan.

Ahmad Syaddad menyampaikan bahwa penguatan promosi digital dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam mempercepat perkembangan ekosistem ekonomi kreatif di Berau. “Kita harus memastikan pelaku Ekraf mendapatkan dukungan dalam hal branding, digital marketing, hingga akses pembiayaan,” ujarnya.



Partisipasi Luas dari Berbagai Instansi

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi strategis, di antaranya Bapelitbang, Dinas Perindagkop, Dinas Kominfo, Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pendidikan, serta perwakilan dari KADIN, Dekranasda, PDAM, PT Berau Coal, PT BUMA, Bank Kaltimtara, hingga komunitas kreatif lokal seperti PAPAPRI (Komunitas Musik).
Selain itu, hadir pula para camat dari sejumlah kecamatan seperti Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur, serta perwakilan dari kampung Biatan dan 20 pelaku ekonomi kreatif lokal.


Menuju Berau sebagai Kota Kreatif

Melalui kegiatan koordinatif ini, Pemerintah Kabupaten Berau berharap akan terbangun kolaborasi yang solid antar sektor untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di daerah. Hasil dari rapat dan workshop ini akan menjadi pijakan penting dalam penyusunan program kerja dan kebijakan daerah menuju terwujudnya “Berau Kota Kreatif 2026”.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas, dan masyarakat, diharapkan ekonomi kreatif dapat menjadi motor penggerak ekonomi baru yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berbasis pada potensi lokal.

LINK TERKAIT